Isnin, 2 April 2012

Tazkirah Pagi



‎~"Diriku, dirimu & dirinya"~ Jika tidak ada orang iri terhadap Anda, maka tidak ada kebaikan dalam diri Anda Balaslah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik dan balaslah perbuatan baik itu dengan perbuatan yang lebih baik Berbuat baik di antara sesama manusia terutama dalam hubungan majikan dan buruh, pemilik perusahaan dengan karyawan, penguasa dan rakyat jelata; merupakan kunci mukjizat yang dapat membuka pintu hati, menghilangkan dendam kesumat, dan kebencian sesama manusia. memberantas kesenjangan sosial, dan menciptakan kesejahteraan, dan kedamaian kehidupan bermasyarakat Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره faman ya'mal mitsqaala dzarratin khayran yarahu, waman ya'mal mitsqaala dzarratin syarran yarahu Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula (Qs. Al Zalzalah[99]:7-8). Dengan tegas Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyatakan dalam Al-Qur'an, bahwa dalam menilai perbuatan hamba-Nya kelak di hari kiamat. Allah akan menegakkan neraca keadilan yang benar-benar adil, sehingga tak seorangpun akan dirugikan dalam penilaian itu. Artinya Penilaian itu akan dilakukan setepat-tepatnya, sehingga tak akan ada seorang hamba-pun yang amal kebaikannya akan dikurangi sedikit-pun, sehingga menyebabkan pahalanya dikurangi dari yang semestinya ia terima. Sebaliknya tak seorangpun di antara mereka yang kejahatannya dilebih-lebihkan, sehingga menyebabkan ia mendapat azab yang lebih berat dari pada yang semestinya, walaupun Allah kuasa berbual demikian!. Adapun memberikan pahala yang berlipat ganda dari jumlah kebaikan sekarang, atau menimpakan azab yang lebih ringan dari kejahatan sekarang, adalah terserah kepada KEHENDAK ALLAH dan Allah adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. wanadha'u almawaaziina alqistha liyawmi alqiyaamati falaa tuzhlamu nafsun syay-an wa-in kaana mitsqaala habbatin min khardalin ataynaa bihaa wakafaa binaa haasibiina Kami akan memasang timbangan yang tepat pada Hari Kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat atompun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan (QS. Al-Anbiyaa'[21] : 47) Sekali lagi wajib diri ingat, bahwa Keadilan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjelaskan bahwa semua kebaikan manusia, betapapun kecilnya niscaya dibalasi-Nya dengan pahala, dan semua kejahatannya betapapun kecilnya niscaya dibalasi-Nya dengan azab atau siksa-Nya. فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره Artinya Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula (Qs. Al Zalzalah[99]:7-8) Pada akhir ayat ini Allah menegaskan bahwa cukuplah Dia sebagai saksi pembuat perhitungan yang paling adil. Ini merupakan jaminan bahwa penilaian yang akan dilakukan terhadap segala perbuatan hamba-Nya akan dilakukan-Nya kelak di hari berhisab dengan penilaian yang seadil-adilnya, sehingga tak seorangpun hamba yang dirugikan atau teraniaya, yaitu menerima pahala dari kebaikannya atau menerima azab dari kejahatan yang telah dilakukannya Kami akan memasang timbangan yang tepat pada Hari Kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat atompun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan (QS. Al-Anbiyaa'[21] : 47

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Cari Blog Ini

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Catatan Popular